Tokoh Tionghoa : Saya Tak Mengerti. Apa yang Mesti Dibela dari Ahok ?
POSMETRO INFO - Pemerintah diminta tidak mengait-ngaitkan aksi
demonstrasi massa pada Jumat (4/11) lalu dengan agenda politik tertentu.
Ketua Komunitas Tionghoa Antikorupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma
mengatakan, unjuk rasa tersebut murni dilakukan masyarakat untuk
mendorong penegakan hukum atas kasus dugaan penistaan agama yang melilit
Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Gerakan itu enggak ada urusannya sama Pilkada DKI 2017. Mengapa mesti
dipolitisasi dan diputar-putar seakan karena sekarang mau Pilkada?
Enggak ada itu kaitannya,” ujar Lieus.
Menurut dia, desakan untuk penuntasan kasus Ahok saat ini tidak hanya
disuarakan oleh kalangan umat Islam semata. Masyarakat Tionghoa di
Indonesia pun, kata dia, juga banyak yang menyuarakan aspirasi yang
sama.
Oleh karena itu, Lieus meminta pemerintah bisa bersikap objektif dalam
melihat gerakan massa pada 4 November lalu. Dia juga mengingatkan,
pemerintah agar tidak menggiring opini masyarakat keluar dari konteks
penegakan hukum.
“Ingat! Gerakan (demonstrasi 4 November) itu bukan gerakan rasialis,
tapi murni soal penegakan hukum. Karena itulah saya juga ikut turun ke
jalan (dalam aksi unjuk rasa Jumat lalu),” ucapnya.
Lieus menuturkan, umat Islam di Indonesia sudah berusaha menyampaikan
aspirasinya kepada pemerintah secara damai dan tertib sepanjang hari
aksi massa itu digelar. Sayangnya, kata dia, Presiden Joko Widodo
(Jokowi) tidak peka dalam membaca situasi tersebut, sehingga rakyat pun
dikorbankan.
“Malah kesannya sekarang rakyat seperti diadu domba, cuma gara-gara satu
orang bernama Ahok. Saya enggak mengerti, apa yang mesti dibelain dari
si Ahok?” kecam Lieus.
Untuk itu, dia mendesak aparat hukum untuk segera menuntaskan kasus
dugaan penistaan agama yang sedang melilit Ahok. Dia berpendapat,
penegakan hukum terhadap mantan bupati Belitung Timur perlu dilakukan
agar kasus serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
“Umat Islam di Indonesia itu adalah umat yang paling damai. Tapi, jangan coba-coba menista masalah akidah mereka!" ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menuding ada aktor politik tertentu yang
menunggangi aksi damai pada Jumat lalu. Kendati demikian, mantan wali
kota Solo itu tidak menjelaskan secara rinci kepada siapa tuduhan itu
dia alamatkan.[republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar