Sesalkan Pernyataan Presiden Soal Aktor Politik #AksiDamai411, Alasan Din Syamsuddin sangat Berani
Prof. Dr. M. Din Syamsuddin @Ponorogo Pos |
Prof. Dr. Din Syamsuddin berada di pihak yang jelas terkait penistaan Agama oleh Ahok. Ia mendukung fatwa MUI dan mendesak agar pemerintah menegakkan hukum terkait persoalan yang sangat besar ini. Penistaan sebuah agama bisa mengakibatkan rusaknya ketenteraman yang sudah terjalin di Indonesia sejak dahulu.
Kaum Muslimin dan masyarakat Indonesia pun menggelar Aksi Damai Bela
Islam dan Bela Negara II di Jakarta pada Jum’at (4/11). Din turut
mengomentari dengan menyatakan kebanggaannya kepada seluruh peserta aksi
yang benar-benar damai, aman, tertib, dan terorganisir dengan sangat
baik.
Oleh karena itu, Din menyesalkan adanya pihak yang mendistorsi masalah sehingga perhatian menjadi teralihkan. “Ada wacana distorsif; wacana yang mendistorsi, mengalihkan perhatian,” ujar Din dalam wawancara dengan stasiun televisi swasta beberapa hari yang lalu.
Wacana distorsif itu berupa tuduhan bahwa aksi 4 November merupakan anti
kemajemukan, manifestasi dari intoleransi, dan lain sebagainya.
“Ini distorsi-distorsi yang tidak perlu. Terbukti; tuntutan mereka
adalah penegakkan hukum. Dan absah di Negara yang berdasarkan hukum,”
tutur Din, santun dan tegas.
Din juga mengapresiasi aksi yang berjalan dengan damai. Ia merasa bangga
dengan ulama, habaib, ustadz, dan kiyai serta kaum Muslimin yang
berperan dan terlibat aktif di dalamnya.
“Alhamdulillah, aksi itu berjalan (damai). Kita sesalkan kejadian
terakhir itu karena provokasi. Biarlah pemerintah yang mengusutnya,” aku
Din, diiringi senyum.
Atas alasan itu pula, Din menyesalkan pernyataan Presiden Joko Widodo
pada Sabtu (5/11) dini hari yang menyebutkan adanya aktor politik yang
menunggangi aksi damai hingga berujung ricuh.
“Cuma jangan melempar tuduhan. Dalam kaitan ini, izinkan saya
mengatakan, ‘Saya menyesalkan pernyataan Bapak Presiden,’” tegasnya.
Ia menjelaskan, tuduhan adanya aktor politik bisa berakibat panjang.
Pihak yang merasa dituduh akan bereaksi, padahal tidak ada bukti yang
jelas, hanya sebatas informasi. Sinyalir adanya aktor politik juga bukan
solusi atas masalah yang ada, justru kian memperkeruhnya.
“Karena masih bersifat dugaan, statemen Pak Presiden jangan langsung
bersifat tuduhan. Sebab jika tidak terbukti bisa menimbulkan ketegangan
baru,” pungkas Din sampaikan pendapatnya. [Om Pir/Tarbawia]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar