Luntur Sudah, Predikat Jokowi sebagai Presiden Merakyat
Luntur Sudah, Predikat Jokowi sebagai Presiden Merakyat
Berita Islam 24H - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih
“blusukan” meninjau proyek pembangunan kereta Bandara di Tangerang,
ketimbang menemui perwakilan pengunjuk rasa yang menggelar aksi
demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jumat 4 November 2016.
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta, Adi Prayitno menilai sikap Jokowi yang enggan menemui
perwakilan demonstran telah melunturkan predikat “presiden merakyat”
yang disandang Jokowi.
Menurut dia, langkah Jokowi meninggalkan Istana dalam ratusan ribu
masyarakat menghendaki kehadiran kepala negara bukan sikap
kenegarawanan.
”Sosok Jokowi yang populis, merakyat, dan doyan blusukan nyaris tak
menemukan relevansinya karena enggan menemui para demonstran,” ujar Adi
seperti dilansir Sindonews, Minggu (6/11/2016).
Menurut Adi, langkah Jokowi semakin membuat demonstran Aksi Bela Islam
kecewa karena pada hari bersamaan Jokowi muncul di Istana dengan
melontarkan tudingan aksi demonstrasi ditunggangi kepentingan politik.
Alih-alih ingin meredakan ketegangan, kata dia, pernyataan mantan
Gubernur DKI Jakarta itu malah membuat pernyataan yang kontraproduktif
atau tidak menyejukan masyarakat.
“Apalagi pernyataan itu tanpa bukti jelas, (seolah) menegaskan bahwa
Presiden sedang ingin mencari kambing hitam atas ketidakmampuannya
mengendalikan ribuan massa yang menuntut penuntasan kasus penghinaan
terhadap Islam,” katanya.
Seperti diberitakan, perwakilan demonstran gagal menemui Presiden Jokowi
pada Jumat lalu. Jokowi tidak berada di Istana karena meninjau
pembangunan kereta bandara di Tangerang. Perwakilan demonstran hanya
diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla yang didampingi Menko Polhukam
Wiranto dan sejumlah menteri Kabinet kerja. [beritaislam24h.net / ici]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar