Mengapa Ada Orang Islam yang Hina #AksiDamai411? Penjelasan KH Hasyim Muzadi Ini Sangat Relevan
Kiyai Haji Ahmad Hasyim Muzadi (ilustrasi) @Republika |
Banyak pujian yang dituai kaum Muslimin. Bahkan keturunan Cina dan
non-Muslim pun turut sampaikan pengakuan bahwa aksi itu berjalan dengan
damai dan tidak mengganggu. Sepasang pengantin yang menikah di Gereja
Katedral depan Masjid Istiqlal juga sampaikan penuturan serupa, peserta
#AksiDamai411 membantu mereka untuk melalui jalan hingga sampai di
gereja tanpa hambatan berarti.
Etnis Tionghoa memuji. Non-Muslim juga memuji. Tapi, mengapa ada orang
Islam yang tidak mendukung dan justru menghina #AksiDamai411 ini?
Dalam rilis resminya terkait kasus Ahok, Kiyai Hasyim Muzadi
menyampaikan 9 poin penting dengan judul Kekuatan (Energi) Al-Qur'an dan
Politisasi.
Untuk menjawab pertanyaan, mengapa ada orang Islam yang tidak mendukung
bahkan melontarkan hinaan terhadap #AksiDamai411, kiranya poin keempat
dari penjelasan Kiyai Hasyim Muzadi ini sangat relevan.
“Al-Qur'an sebagai kitab suci sekaligus kitab pembeda (al-Furqan) yang
membedakan antara yang hak dan yang batil. Maka tidak heran kalau
kemudian kelihatan di kalangan umat Islam sendiri mana yang bertindak
sebagai pejuang, sebagai pengikut perjuangan yang ikhlas tanpa pamrih,
yang mengambil posisi memanfaatkan keadaan (untuk kepentingan duniawi
sesaat) dan mana yang memang menyelewengkan al-Qur'an,” ungkap Kiyai
Hasyim Muzadi dalam rilis resminya dan dimuat di sejumlah media.
Sedangkan terkait sikap non-Muslim, mantan Ketua Umum PBNU ini menyebutkan dua kelompok.
“Di kalangan non-Muslim sendiri hanya sangat sedikit yang membuat
konflik lintas agama dengan kaum Muslimin. Mereka adalah pihak yang
sudah basah (dengan) politisasi dan kapitalisasi ekonomi serta hegemoni
kekuasaan. Sedangkan mayoritas mutlak non-Muslim tetap bersatu bersama
kaum muslimin dalam penegakan NKRI,” terang Pendiri sekaligus Pengasuh
Pesantren al-Hikam Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an Depok Jawa Barat
ini. [Om Pir/Tarbawia]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar