Komentari #AksiDamai411, Alasan Din Syamsudin Ini Sangat Membanggakan
Prof. Dr. Din Syamsuddin @Aktual.com |
Dalam sebuah acara di stasiun televisi swasta, pemandu acara bertanya
kepada Din Syamsudin. “Bagaimana Pak Din melihat aksi kemarin (4/11)?
Seperti apa?”
“Pertama harus kita berikan atau saya berikan apresiasi, penghargaan,
diikuti oleh kebanggaan terhadap para demonstran, khususnya lingkaran
inti, yang telah menjalankan demonstrasi itu secara damai dan tuntutan
mereka pun substantif,” ujar Din santai, runut, dan bertenaga.
Meyakinkan.
“Saya,” lanjutnya, “terus terang berbangga kepada umat Islam yang hadir.
Karena dengan niat yang baik. Bahkan di tengah-tengah aksi itu ada
shalat berjamaah, ada pembagian makanan.”
Rasa haru dan syahdu pun menyeruak di sepanjang aksi. Ada yang merasakan
aura Masjidil Haram dan Arafah saat berhaji di hari itu.
“Ada yang mengatakan, ini seperti kita di Masjidil Haram; berbagi
makanan, minuman, ada yang mengumpulkan sampah,” terang Din, diiringi
senyum.
Sayangnya, ada kesangsian atau ketidakpercayaan kepada kaum Muslimin
yang melakukan aksi damai. Tak sedikit yang mensinyalir adanya aktor
politik dalam aksi bermartabat dan terbaik sepanjang sejarah aksi massa
di Indonesia bahkan dunia itu.
#AksiDamai411 dilatarbelakangi oleh macetnya penegakan hukum terhadap
Ahok yang menista Al-Qur’an di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu DKI
Jakarta. Banyak pihak menyatakan bahwa Ahok kebal hukum, sehingga massa
pun turun ke jalan untuk menuntut keadilan kepada pemerintah.
“Ada seseorang yang kebal hukum. Inilah yang menimbulkan kesangsian
kemudian mengkristalkan niat mereka untuk berdemonstrasi. Dan oleh
karena itu, tuntutannya sangat substantif dan proporsional bagi
penegakkan hukum,” terang Din.
Prof. Dr. M. Din Syamsuddin sebelumnya dipuja-puji kaum Muslimin dan
masyarakat Indonesia karena tidak menghadiri acara Indonesia Lawyer Club
(ILC) edisi khusus ‘Setelah 411’.
Dalam rilis resminya, Din enggan hadir karena tidak mau mempertontonkan
perbedaan pendapat di depan khalayak dengan sesama tokoh Muhammadiyah,
Ahmad Syafii Maarif, yang kala itu hadir dan menyatakan bahwa Ahok tidak
menista Al-Qur’an. [Om Pir/Tarbawia]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar