Setelah Aksi 4 November, Masyarakat akan Tahu Pemerintah Adil Atau tidak
pos-metro.com - Pemerintah meminta waktu untuk menyelesaikan
proses hukum perkara penistaan agama dan Alquran. Pemerintah pun diminta
untuk menuntaskan janjinya, menyelesaikannya dengan baik, secara
transparan dan jangan ada rekayasa.
"Masyarakat itu membacanya dengan hati nurani, jadi begitu ketahuan ada
rekayasa, masyarakat akan tahu," ungkap cendikiawan Muslim sekaligus
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr KH Didin Hafidhuddin
MSc kepada Republika, Senin (7/11)
Direktur Program Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor ini
menerangkan, masalah perkara penistaan agama dan Alquran bukan sekadar
keadilan. Tapi juga berkaitan dengan sense of justice (rasa keadilan).
Ditegaskan oleh kiai Didin, kalau sudah menyangkut rasa keadilan, begitu
dirasakan sudah tidak adil maka dampaknya akan sangat besar.
Menurutnya, jangan masyarakat yang selalu di salahkan.
Masyarakat melakukan aksi unjuk rasa dengan damai. Mereka melakukannya
untuk menyampaikan aspirasi karena perkara penistaan agama dan Alquran
bukan masalah kecil. "Masalah agama, keyakinan, kitab suci yang jadi
pedoman kehidupan kita," ujarnya.
Ia menegaskan, umat Islam juga sebaiknya tidak hanya mengawal proses
hukum yang dilakukan pemerintah. Tetapi juga harus melihat dengan baik,
membuat laporan dan membuat catatan.
Muslim yang memiliki kepedulian disarankan berkumpul untuk melihat
proses hukum yang dilakukan pemerintah sejak awal. Mulai dari proses
pengamblan saksi. Hal tersebut harus dikawal oleh para advokat muslim
dan nasionalis yang cinta kepada kebenaran dan keadilan. [rol]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar