Senin, 14 November 2016




CONTOH  :
SURAT DAKWAAN

Dasar Penyusunan
Surat Dakwaan:
Pasal 143 ayat (2) KUHAP
Syarat sahnya suatu
surat dakwaan :
Syarat formil: identitas lengkap terdakwa (nama, umur, tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, pekerjaan, agama dan kebangsaan ). Pasal 143 ayat (2) huruf a
Syarat materiil : Pasal 143 ayat (2) huruf b.
                Uraian secara cermat, jelas dan lengkap tentang:
        Waktu dan tempat tindak pidana dilakukan. (tempus dan locus delicti)
        Unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan.
        Keterangan mengenai keadaan, terutama yang dapat memberatkan atau meringankan terdakwa.
        Pasal undang-undang yang dilanggar.
Syarat materil nomor 1 dan 2 bersifat mutlak,
                dengan tidak dipenuhinya syarat-syarat tersebut mengakibatkan batalnya surat dakwaan.
Bentuk surat Dakwaan
Surat dakwaan tunggal: apabila terdakwa melakukan satu tindak pidana
Surat dakwaan alternatif: apabila terdakwa didakwa melakukan satu perbuatan akan tetapi didakwa beberapa macam tindak pidana dengan tujuan untuk menjaring agar terdakwa tidak lolos dari pemidanaan.
        Biasanya dalam dakwaan alternatif jenis dakwaan kesatu dengan kedua dan seterusnya bersifat setara baik sifat perbuatan maupun ancaman pidananya.
        Apabila salah satu dakwaan sudah terbukti dakwaan yang lain tidak perlu dibuktikan lagi.
        Contoh : dakwaan kesatu: pencurian (pasal 362                                                                                         KUHP)
                                                  dakwaan kedua: penggelapan (pasal 372                                                                   KUHP)
Surat dakwaan berlapis (Primer-subsider):
                apabila terdakwa didakwa melakukan satu perbuatan akan tetapi didakwa beberapa macam tindak pidana dengan tujuan untuk menjaring agar terdakwa tidak lolos dari pemidanaan.
                - Dalam surat dakwaan tersebut terdapat dakwaan
                  pokok dan dakwaan pengganti, jika dakwaan pokok 
      sudah terbukti maka dakwaan pengganti tidak perlu
      dibuktikan lagi.
    - Penyusunanya tergantung dari berat ringannya
      ancaman hukuman yang didakwakan kepada terdakwa.
      Pada dakwaan primer ancaman hukuman yang lebih
      berat sedangkan pada dakwaan subsider dan
      seterusnya adalah ancaman yang lebih ringan.
    contoh: dakwaan primer: pembunuhan berencana (pasal 340 KUHP)
                                    dakwaan subsider: Pembunuhan (pasal 338 KUHP)
                 dakwaan lebih subsider: penganiayaan yang        
                              mengakibatkan matinya orang (pasal 351 (3) KUHP)
Surat dakwaan komulatif:
Apabila terhadap terdakwa didakwa telah melakukan lebih dari satu perbuatan pidana.
Pada dakwaan komulatif semua dakwaan yang didakwakan kepada terdakwa harus dibuktikan satu persatu
Penyusunan dakwaan tidak menggunakan istilah dakwaan primer, subsider, melainkan dakwaan kesatu dan dakwaan kedua, dst.
Contoh: Dakwaan I: Pencurian Pasal (362    
                                     KUHP); dan
                 Dakwaan II : Pembunuhan dengan     
                              direncankan (pasal 340 KUHP)
Surat dakwaan Gabungan atau kombinasi
Apabila terhadap terdakwa didakwa telah melakukan lebih dari satu perbuatan pidana
Surat dakwaan gabungan atau kombinasi adalah gabungan antara surat dakwaan komulatif dengan alternatif atau komulatif dengan berlapis (primer- subsider)
Contoh: dakwaan I: Primer: Pembunuhan dengan
                                                                                direncanakan (pasal 340 KUHP)
                                     Subsider :Pembunuhan (pasal 338
                                                                                KUHP)
                                     lebih subsider : penganiayaan yang    
                                                                                mengakibatkan matinya orang
                                                                                (pasal 351(3) KUHP)                                                                      dan
                  dakwaan II : Pencurian  (pasal 362 KUHP)
Cara penyusunan dakwaan sesuai dengan bentuk dakwaan:
Dakwaan Tunggal:
                S + Waktu (tempus delicti) +Tempat (locus delicti) +unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa +keterangan mengenai keadaan yang meliputi uraian kejadian serta hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa + Pasal undang-undang yang didakwakan.
Rumus : S+W+T+UUTP+K+Psl
Dakwaan Alternatif :
                Dakwaan I : S + Waktu (tempus delicti) + Tempat (locus delicti) + unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa + keterangan mengenai keadaan yang meliputi uraian kejadian serta hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa + Pasal undang-undang yang didakwakan. Rumus:S+W+T+UUTP+K+Psl
                Atau
                Dakwaan II : S + Waktu (tempus delicti) + Tempat (locus delicti) + unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa + keterangan mengenai keadaan yang meliputi uraian kejadian serta hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa + Pasal undang-undang yang didakwakan. Rumus:S+W+T+UUTP+K+Psl
                pada dakwaan alternatif, tempus dan locus delicti dakwaan kedua dan seterusnya, dapat merujuk pada dakwaan pertama, karena pada dasarnya perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa, locus dan tempus delictinya adalah sama.
               
Dakwaan berlapis (Primer Subsider):
                Dakwaan Primer : S + Waktu (tempus delicti) + Tempat (locus delicti) + unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa + keterangan mengenai keadaan yang meliputi uraian kejadian serta hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa + Pasal undang-undang yang didakwakan. Rumus:S+W+T+UUTP+K+Psl
               
                Dakwaan Subsider : S + Waktu (tempus delicti) + Tempat (locus delicti) + unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa + keterangan mengenai keadaan yang meliputi uraian kejadian serta hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa + Pasal undang-undang yang didakwakan. Rumus:S+W+T+UUTP+K+Psl
               
                Dakwaan lebih subsider ; S + Waktu (tempus delicti) + Tempat (locus delicti) + unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa + keterangan mengenai keadaan yang meliputi uraian kejadian serta hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa + Pasal undang-undang yang didakwakan. Rumus:S+W+T+UUTP+K+Psl
               
                Pada dakwaan berlapis, tempus dan locus delicti dakwaan subsider dan seterusnya, dapat merujuk pada dakwaan primer.karena pada dasarnya perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa locus dan tempus delictinya adalah sama.
               
Penyusunan dakwaan komulatif :
    Dakwaan I:
                S + Waktu (tempus delicti) +Tempat (locus delicti) +unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa +keterangan mengenai keadaan yang meliputi uraian kejadian serta hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa + Pasal undang-undang yang didakwakan. (Rumus : S+W+T+UUTP+K+Psl )
                                                                dan
    Dakwaan II : S+W+T+UUTP+K+Psl
Dakwaan gabungan (kombinasi)
                Dakwaan I:
                                Primer : S + Waktu (tempus delicti) +Tempat                      (locus delicti) +unsur-unsur tindak                                           pidana yang didakwakan kepada                                              terdakwa +keterangan mengenai                                            keadaan yang meliputi uraian kejadian                  serta hal-hal yang memberatkan dan                      meringankan terdakwa + Pasal                                              undang-undang yang didakwakan.                          (Rumus:S+W+T+UUTP+K+Psl )
                                Subsider : S+W+T+UUTP+K+Psl
                                                                dan
                Dakwaan II:
                                S+W+T+UUTP+K+Psl
Contoh draft
Surat Dakwaan
    Kejaksaan Negeri
    …………………….
   “Untuk Keadilan”
SURAT DAKWAAN
No.PDM…./…./….
  1. Nama lengkap   : ……………………………….
                Tempat lahir       : ……………………………….
                Umur/tanggal lahir          : ……………………………….
                Jenis kelamin     : ……………………………….
                Kebangsaan       : ……………………………….
                Tempat tinggal  : ……………………………….
                Agama                  : ……………………………….
                Pekerjaan                           : ……………………………….
  1. Penahanan         : terdakwa ditahan oleh (pejabat yang menetapkan penahanan) … dengan jenis penahanan (rutan/rumah/kota)                         … sejak tanggal … s/d …. perpanjangan/pengalihan jenis/penangguhan/pencabutan                                                penangguhan/dikeluarkan dari tahanan oleh …. Tanggal ……
  2. Dakwaan                             :
                        Bahwa ia terdakwa ………. pada hari ….. Tanggal ….. Jam ……atau setidak-tidaknya pada waktu lain pada bulan …. Tahun …. Di jalan …… RT…/RW…., Kelurahan/desa …, kecamatan…, kabupaten/kodya …. Atau setidak-tidaknya pada tempat lain dalam wilayah pengadilan negeri …., (uraikan unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa), perbuatan terdakwa tersebut dilakukan denga cara sebagai berikut : uraikan kejadiannya, hal-hal yang memberatkan dan meringankan.,
                 Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam pasal …….
                                                                                             tempat pembuatan surat dakwaan, …… tanggal……….
                                                                                                                         ttd
                                                                                jaksa penuntut umum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar